Mesin bubut merupakan sebuah mesin perkakas yang memiliki prinsip kerja benda kerja yang berputar dan di singgung menggunakan alat potong berupa pahat yang bergerak memanjang dan melintang. Biasanya benda kerja yang dihasilkan berbentuk silinder. Berbagai pekerjaan dapat dilakukan menggunakan mesin bubut, diantaranya membuat ulir, menghaluskan permukaan, membuat tirus, dan membentuk benda silindris.
Pada artikel ini saya akan membahas mengenai proses pembuatan logam silinder pertama. Berikut ini merupakan proses pembuatan logam silinder 1.
.
Alat dan Bahan:
1. Logam Silinder / benda kerja, merupakan bahan utama pembuatan logam silinder.
3. Gergaji Besi, berfungsi untuk memotong logam silinder.
4. Jangka Sorong mengukur panjang dan diameter benda kerja.
5. Kacamata, berfungsi untuk melindungi mata dari geram-geram hasil pemotongan
6. Amplas, berfungsi untuk menghaluskan benda kerja.
7. Sarung tangan, berfungsi untuk melindungi tangan dari serpihan geram.
8. Kuas, membersihkan geram-geram hasil pemotongan yang jatuh pada bagian mesin.
9. Kunci Chuck, berfungsi untuk mengunci benda kerja pad cekam/chuck.
10. Kunci pas-ring 8mm dan 10mm, berfungsi untuk mengunci tool post/ rumah pahat.
11. Mesin bubut, berfungsi untuk melakukan proses pembubutan.
12. Pahat, berfungsi untuk memotong benda kerja.
13. Mata bor diameter 10mm, berfungsi untuk membuat lubang pada benda kerja.
14. Kunci Tap, berfungsi untuk membuat ulir dalam pada benda kerja.
15. Kunci Snai, berfungsi untuk membuat ulir luar pada benda kerja.
16.Plat besitipis, berfungsi untuk menyenterkan pahat pada benda kerja apabila pahat kurang tinggi.
17. Pelumas, berfungsi untuk mempermudah proses pengetapan.
18. Spidol, berfungsi untuk menandai bagian benda kerja yang akan di potong.
3.1.1 Pembuatan Benda ke-1
Dalam melakukan proses pembuatan logam silinder hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa dan mersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah semua alat dan bahan siap ukurlah yang akan dijadikan sebagai benda kerja menggunakan jangka sorong dan tandai logam dengan panjang 95mm. Potong logam yang telah di tandai menggunaka gergaji besi
Gambar 3.1 benda kerja setelah dipotong
Pasang logam atau benda kerja yang telah dipotong pada chuck dengan bantuan kunci chuck dan di senterkan. Pastikan benda kerja telah terpasang kuat dan tidak miring saat mesin di operasikanPasang pahat yang di gunakan untuk memotong benda kerja pada rumah pahat dan kencangkan menggunakan kunci kombinasi serta cek apakah pahat sudah center terhadap pusat benda kerja. Jikapahat kurangsenter tambahkan plat-plat besi tipis pada alas pahat hingga pahat senter terhadap pusat benda kerja. Pastikan pahat yang digunakan tajam, karena jika tumpul dapat membuat benda kerja tidak rapi.
Nyalakan mesin bubut, kemudian tentukan titik nol atau pusat benda kerja dengan menyinggungkan pahat dengan benda kerja hingga benda kerja tergores. Bubut bagian muka dengan bubut muka untuk memotong atau memendekkan panjang benda kerja hingga panjang benda kerja mencapai 90 mm. Bubut sedikit demi sedikit bagian benda kerja untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Gunakan kacamata dan sarung tangan agar terlindung dari geram-geram hasil pemotongan.
Setelah panjang benda kerja 90 mm. Bubut bagian diameter benda kerja dengan menggunakan bubut lurus untuk mengecilkan diameter benda kerja. Bubut sedikit demi sedikit hingga, diameter benda kerja mencapai 20 mm. Jika benda kerja telah memliki panjang 90 mm dan diameter 20 mm matikan mesin bubut.
Gambar benda kerja setelah di bubut rata dan lurus
Proses selanjutnya adalah proses penirusan. Untuk melakukan pembubutan tirus hal yang pertama dilakukan adalah menghitung sudut yang akan di gunakan sesuai dengan panjang dan benda kerja yang telah selasai bi bubut. Untuk mengitung sudut yang akan digunakan untuk membuat tirus adalah:
Dimana:
D = diamater besar
d = diameter kecil
p = panjang tirus
Perhitungannya adalah sebagai berikut
Sehingga diperoleh sudut yang di gunakan untuk menirus adalah 4º. Setelah di sudut ditemukan atur eretan dengan sudut 4º. Ukurlah benda kerja sepanjang 35 mm dan tandai hal ini berguna untuk menunjukkan panjang tirus yang di buat. Tentukan titik nol benda kerja dan nyalakan mesin bubut.
Bubut benda kerja sedikit demi sedikit dengan menggunakan eretan atas karena eretan atas lebih teliti daripada eretan bawah sehingga hasilnya pun lebih rapi. Bubut hingga diameter benda mencapai 15 mm dan panjang tirus yang terbentuk mencapai 35mm.
Gambar benda kerja setelah di tirus
Setelah proses penirusan selesai, proses selanjutnya yang akan dilakukan adalah proses pengeboran. Lubang hasil pengeboran merupakan lubang yang akan di buat ulir nantinya.
Langkah pertama yang harus di lakukan adalah mengganti senter dengan mata bor dan kencangkan agar pada saat mata bor bertabrakan dengan benda kerja mata bor tidak lepas. Buatlah tanda pada mata bor pada bagian depan dengan panjang 15mm yang merupakan panjang lubang yangakan di buat. Tentukan titik nol mata bor pada benda kerja. Nyalakan mesin bubuut dan bor benda kerja hingga batas mata bor yang telah di tandai.
Selanjutnya adalah proses penguliran. Letakkan benda kerja yang telah di bor pada ragum dengan bagian yang berlubang menghadap keatas. Berikan alat pada benda kerja menggunakan kain agar pada saat di kencangkan benda kerja tidak rusak. Kencangkan ragum hingga ragum benar-benar tidak bergerak.
Letakkan Tap di dalam lubang hasil pengeboran dan putar Tap secara perlahan dengan memutar 270º searah jarum jam dan mundurkan 90º berlawanan arah jarum jam. Lakukan berulang-ulang hingga ulir samapai pada batas lubang. Di sela-sela pemutaran berikan oli untuk mempermudah pemutaran serta pastikan pada saat pengetapan tap berada dalam posisi yang rata karena apabia tidak rata akan mengakibatkan ulir yang dihasilkan tidak rata juga. Proses finishing menggunakan amplas agar benda lebih rapi dan halus.
Gambar benda kerja setelah di bor dan di tap
Gambar 3D benda kerja ke-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar