14 Desember 2014. Itu adalah hari pertama aku menjadi seorang panitia sebuah acara talk show selama berada di bangku perkuliah. Acara ini mengangkat tema "say no to free sex and save our future", kami mengambil tema ini karna seperti yawalnya kami rencaang kita tau tanggal 1 Desember kemarin adalah hari HIV/AIDS Sedunia. Awalnya kami berencana untuk melaksanakan acara ini pada Tanggal 31 November kemarin. Namun berhubung keterkedala oleh tempat yang tidak ada jadi kami putuskan untuk mengundurnya menjadi tanggal 14 Desember.
Pagi sebelum berangkat itu ku awali hari dengan secangkir kopi ditemani dengan temanku dan matahari yang indah berseri. Sambil menikmati kopi pikiran ku tertuju pada acara dimana saya menjadi bagian dari keberhasilan sebuah acara. Pada kesempatan kali ini saya menjadi seksi acara yang harus menyiapkan secara matang jalannya acara agar acara dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala sedikit pun, karena jika tidak akan mengakibatkan acara pada hari ini berantakan. Jujur saya merasa ragu dengan keberhasilan acara ini, karena persiapan yang bisa saya bilang minim sekali. Ada beberapa hal yang membuat saya tak bersemangat melaksanakan kegiatan ini. Mulai dari biaya yang minim, koordinasi antar anggota yang agak kacau, karena ketika beberapa hari sebelu date line mereka tidak datang pada rapat. Selain itu kepastian acara yang kurang membuat koordinasi ke peserta menjadi kacau. Awalnya kami menargetkan acara ini kepada siswa SMA sekota Depok. Namun karena ketidak pastian acara yang akan di laksanakan kami bisa dibilang telat mengirimkan surat undangan kepada sekolah yang akan menjadi undangan pada acara tersebut. kami baru menyampaikan surat kepada Kepala sekolah 2 hari sebelum acara yaitu hari Jumat. Seperti yang kita ketahui untuk hari Jumat waktu sekolah sangat singkat sebelum Jumat siswa sudah pulang sekolah, dan besoknya hari Sabtu dimana sekolah diliburkan. Kami tidak tau apakah surat yang kami kirim sudah disampaikan kepada siswa atau belum. Jadi untuk mengantisipasi kami ubah target kami dari siswa SMA menjadi Mahasiswa Gunadarma. Kami pun mengumumkan itu satu hari sebelum acara, sehingga peserta yang daftar pun hanya sedikit. Berbeda dengan rencana awal kami pada tangggal 30 November kemarin, waktu itu peserta sangat antusias sekali bahkan mahasiswa dari Universitas lain seperti IPB pun ada yang mendaftar. Saat itu saja peserta sudah mencapai 130an lebih pendaftar.
Jam tanganku menunjukkan pukul 07.20 dan artinya saya harus segera berangkat karena registrasi peserta dimulai pukul 08.00. Setelah menghabisi kopi dan matahari pun semakin beranjak naik, saya pun segera berangkat diantar oleh temen SMA saya dari Bangka Belitung yang kuliah di Universitas Esa Unggul menginap dirumah saya. Iya pun menawarkan untuk pergi bersamanya karena kebetulah lokasi talk show tak jauh dari rumah pamannya. Saya pun tanpa pikir panjang menerima tawarannya.
Beberapa saat kemudian tibalah saya di lokasi talk show, dan teman saya pun pamit pulang untuk kembali ke rumah pamannya. Saya pun melangkah ke ruangan tempat talk show akan dilangsungkan. Setelah saya tiba di tempat ternyata saya disuruh membeli map dan memfoto kopi pre dan post tes untuk peserta. Saya pun segera bergegas mencari tempat foto kopian, namun sialnya karena hari itu hari minggu tak ada toko foto kopi yang buka. Saya sudah mencari kemana-mana namun tak ada foto kopi yang buka akhirnya saya berpikir kalau di dekat kampus D banyak toko foto kopian dan gak mungkin semuanya tutup, pasti ada salah satu yang buka. Meskipun jarak dari kampus D ke tempat talk show lumayan jauh saya harus tetap kesana, karena jika tidak acara tak akan berjalan dengan baik. Saya pun bergegas pergi mencari toko foto kopian dekat kampus D dan Alhamdulillah ada toko yang buka. Saya pun segera memfoto kopi dan kembali ketempat talk show dengan perasaan harap-harap cemas memikirkan peserta yang datang sudah banyak atau belum.
Setibanya saya di tempat saya kaget ternyata peserta yang datang cuma sedikit saat itu tak mencapai 10 orang, dan sebentar lagi acara akan dimulai. Kami pun mengundurkan waktu acra dimulai sambil menunggu peserta yang lain datang. Dikit demi sedikit peserta berdatangan meskipun tak sesuai dengan expektasi kami. dari 100 orang kuota, yang datang tak lebih dari 50 orang. sehingga kami panitia juga harus duduk di kursi peserta agar lebih terlihat ramai dan tidak membuat pembicara kecewa. Acara pun dimulai dan alhamduilillah berjalan dengan baik hingga acara selesai.
Dari acara itu banyak hal yang saya dan teman-teman lainnya dapat. Apa yang terjadi hari ini harus kami perbaiki lebih baik lagi kedepannya. Kesempatan kali ini kami jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi kami jika akan mengadakan acara lagi. Pelajar bagi kami agar mempersiapkan sesuatu harus dengan matang sebelum melakukan sesutau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar