Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat
yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di
dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar
terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi,
yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar
terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat
istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam
sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada
masa dahulu. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai mitos
yang ada di Bangka Belitung.
Bangka
Belitung atau yang dikenal sebagai bumi serumpun sebalai itu merupakan sebuah
provinsi baru yang ada di Indonesia. Bangka Belitung atau Babel ini merupakan
pecahan dari provinsi Sumatera Selatan. Pulau yang merupakan salah satu
penghasil timah terbesar di dunia merupakan salah provinsi yang adat-istiadatnya
masih sangat kental sekali. Berhubung Bangka Belitung merupakan provinsi baru,
hal ini menyebabkan pola pikir masyarakatnya masih terselip pemikiran
tradisional dan masih mempercayai hal-hal yang telah dibangun oleh nenek moyang
terdahulu. Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, adat-istiadat akan
kepercayaan yang dianut oleh nenek moyang mereka itu sedikit demi sedikit sudah
mulai terkikis akan.
Kepercayaan
atau yang disebut dengan mitos berkembang hampir diseluruh Babel, terutama di
daerah-daerah perkampungan. Ada beberapa mitos yang sampai saat ini masih dipercayaai
oleh masyarakat Babel. Salah satu mitos yang sangat lekat bahkan hingga saat
ini masih dipercayai sebagian masyarakat lain adalah Kepunen.
Di
Bangka Belitung terdapat sebuah kepercayaan atau mitos yang di sebut dengan
kepunen/kepun. Kepun terjadi jika seseorang yang telah di siapkan makanan namun
ia tidak makan atau mencicipi makanan yang telah disiapkan. Kepun mengharuskan
orang yang ditawarkan makanan untuk makan atau mencicipi makanan tersebut
meskipun hanya sedikit. Jika tidak mencicipi
makanan tersebut masyarakat percaya akan terjadi kecelakaan pada orang
tersebut. Contoh peristiwa kepunen ini terjadi Di desa Perlang,
Kabupaten Bangka Tengah, dulu pernah terjadi seorang warga yang disambar buaya
setelah mengabaikan penawaran istrinya untuk makan nasi bubur yang sudah
disiapkannya ketika jam makan siang.
Untuk
menghindari kepun tersebut ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat jika
memang tidak ingin makan makanan yang telah disediakan/ditawarkan oleh tuan
rumah, keluarga, atau siapapun yang menawarkan makanan karena sedang
terburu-buru. Cara pertama yang dilakukan adalah dengan “malet” malet merupakan
tindakam menyetuhkan ujung jari ke
makanan dan dicicipi ke lidah, setelah itu ujung jari di sentuhkan ke siku
tangan kanan dan kiri, serta ke dengkul kiri dan kanan.
Mitos adalah
sebuah kepecayaan yang ditanamkan oleh nenek terdahulu. Pastinya setiap
kepercayaan atau mitos yang telah ditanaman memiliki maksud tertentu. Seperti
halnya mitos kepun di Bangka Belitung, ada hal yang bias kita ambil dari mitos
tersebut, mungkin tujuan dari kepercayaan yang telah di bangun sejak zaman dulu
itu memiliki maksud agar kita senantiasa menghargai pemberian orang lain, tidak
mubazir terhadap makanan, dan mungkin memiliki maksud lain. Namun kita harus ingat
kembali musibah, kecelakaan sudah menjadi urusan sang Illahi Rabbi dan tidak
sepatutnya kita mempercayai sesuatu melebihi kepercayaan kita kepada-Nya karena
Dia lah zat Yang Maha Kuasa.
Referensi
https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-mitos-legenda-dan-cerita-rakyat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar