Selasa, 13 Januari 2015

Teknologi

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
        Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu kewaktu. Kemajuan teknologi membuat pekerjaan yang kita lakukan semakin muda dan efektif. Contohnya dulu kita memasak menggunakan kayu sekarang sudah menggunakan kompor gas.  Perkembangan komputer yang dulunya berukuran besar sekarang bisa di bawa kemana-mana. Hal ini tentunya membuktikan bahwa teknologi dari waktu ke waktu mengalami perkembangan terus menerus. 

Senin, 12 Januari 2015

Pemuda dan Identitas

       Assalammulaikum sahabt tercinta ketemu lagii yang kita, kali ini saya ingin berbagi pengetahun sama sahabat-sahabat semua tentang Pemuda dan Identitas. Berikut ini adalah makalah tentang Pemuda dan Indentitas yan InshaAllah bisa menambah pengetahuan sahabat-sahabat semua.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
       Pemuda merupakan sosok yang memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Pemuda merupakan harapan bagi sebuah bangsa untuk membawa ke arah yang lebih baik lagi. Masa Pemuda disebut sebagai masa kesemasan dimana kreativitas, semangat, serta keinginginnya mencapai tujuan masih menggebu-gebu. Masa Pemuda merupakan masa dimana seseorang masih belum tau identitas dirinya. Berbagai jalan ditempuh untuk mendapatkan jati diri atau identitas dirinya. Bahkan ada pemuda yang salah mengartikan jati diri atau identitasnya sehingga mengakibatkan masa depannya sia-sia begitu saja.

         Tak jarang para pemuda dihadapkan pada berbagai masalah yang dapat memberikan dampak buruk bahkan dapat memusnahkan diri mereka. Sifat labil dan keingin tauan terhadap sesuatu yang baru bisa membawa mereka terjerumus dalam lubang kesuraman hidup. Salah satunya adalah narkotika, dan pergaulan bebas. Oleh karena itu kaula muda harus diberika bimbingan dan arahan mengenai bagaimana cara bersikap dan menjalani kehidupan yang baik. Peran lingkungan, keluarga, dan pemerintah sangat lah penting untuk menjaga agar para pemuda bangsa ini bisa menjadi ujung tombak bangsa yang akan mengguncang dunia. Oleh karena ini dalam proses kehidupannya mereka dihadapkan dengan berbagai hal-hal baru yang menyebabkan mereka harus bersosialisasi dengan lingkunganya yang akan membawanya menemukan identitas dirinya yang sesungguhnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaiksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Konstitusional : Undang-undang dasar 1945
3. Landasan Strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
• Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
• Orientasi dalam dirinya sendiri.
• Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
B. Dua Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan ketrlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
C. Masalah Generasi Muda
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. sikap apatis      
D. Potensi Generasi Muda
• Idealisme dan daya kritis
• Dinamika dan kreativitas
• Keberanian Mengambil Resiko
• Opimis dan kegairahan semangat
• Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
• Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
• Patriotisme dan Nasionalisme
• Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
E. Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan umum sosialisasi:
a. Agar orang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik
b. Adar orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat
c. Agar orang dapat lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya
d. Agar orang menyadari eksistensi (keberadaan) dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.

   Tujuan pokok sosialisasi:
Menurut Bruce J. Cohen, adalah:
a. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan di tengah masyarakat.
b. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat
c. Mengembangkan kemampuan individu untuk berbicara dan berkomunikasi dengan baik
d. Mengembangkan kemampuan individu untuk mengendalikan diri sesuai fungsinya sebagai bagian dari masyarakat dengan seringnya ia mengoreksi perbuatan yang sudah dilakukan apakah itu benar atau salah.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
          Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Pemuda merupakan jembatan bagi sebuah bangsa untuk menjadi bangsa yang terbaik. Dalam menemukan identitasnya  manusia melalui berbagai proses. Salah satu tahap yang akan membawa mereka menemukan identitasnya adalah Sosialisasi dimana mereka harus bisa membawa diri dalam menghadapai dunia bermasyarakat dan saling keterkaitan antar manusia 

         Pada dasarnya Pemuda merupakan aset yang sangat besar bagi kemajuan Bangsa Indonesia. Dengan pemuda kita bisa mengguncan dunia seperti apa yang di katakan Bung Karno “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kata-kata tersebut membuktikan bahwa pentingnya pemuda. Pemuda pada dasarnya memiliki fungsi sebagai generasi penerus, agen perubahahan, dan agen kontrol sosial.

Daftar Isi
http://reval004.blogspot.com/2013/10/definisi-pemuda.html
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/10/pemuda-sosialisasi-identitas-perguruan.html
https://filzaah.wordpress.com/2013/11/10/pemuda-dan-sosialisasi/
https://faisaladamsyah.wordpress.com/2013/11/01/pemuda-dan-sosialisasi/
http://illaphuw.blogspot.com/2010/11/pemuda-dan-sosialisasi.html

Minggu, 04 Januari 2015

Flowchart

      Assalammulaikum sobat kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan mengenai flowchart. pada kesempatan ini saya menyajika sebuah makalah yang InshaAllah dapat menambah pengetahuaan sobat semua. Kalau ada yang salah mohon saran dan kritiknya yaaa.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Seorang programer yang baik merupakan programmer yang mampu merancang program dengan baik dalam setiap prosesnya. Salah satu proses terpenting dalam ketika membuat sebuah program adalah proses perancangan program. Perancangan program merupakan dalam sebuah program karena proses ini merupakan proses dasar.

Untuk membuat rancangan program seorang programmer menggunakan salat bantuk untuk lebih mempermudah proseses perancangan program yang hendak dibuat, alat bantu itu adalah flowchar. Fowchart adalah enggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Untuk seorang yang awam atau calon serta programmer pemula mungkin merasa asing dengan flowchart itu sendiri, apa saja yang ada di dalamnya dan untuk apakah flowchart it sendiri. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan memberikan sedikit penjelasan mengenai flowchart.

1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah flowchart itu?
2. Apa sajakah jenis flowchart?
3. Apa sajakah simbol-sombol flowchart?
4. Bagaimanakah kaidah pembuatan flowchart?
5. Apakah yang dimaksud Akumulator?

1.3. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui apakah flowchart itu.
2. Mengetahui Jenis-jenis flowchart.
3. Mengetahui simbol-simbol flowchart.
4. Mengetahui kaidah-kaidah pembuatan flowchart.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan akumulator.


BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI FLOWCHART
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. 

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Bagan alir program  (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program  (program logic flowchart)  dan bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flowchart).  Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci.

2. JENIS-JENIS FLOWCHART
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :
§ 1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
§ 2. Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
§ 3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
§ 4. Flowchart Program (Program Flowchart)
§ 5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

2.1. FLOWCHART SISTEM

         Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.

        Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransfor-masikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

Contoh sederhana untuk flowchart sistem dapat dilihat pada Gambar 1.
berikut ini :

 



      Gambar 1. Flowchart Sistem

2.2. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN

Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. 
Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.
Gambar 2. menggambarkan suatu contoh flowchart ini mengenai alur pembuatan kartu anggota untuk suatu perpustakaan.

FLOW DOKUMEN SISTEM BARU CALON ANGGOTA PERPUSTAKAN

KETERANGAN :
# : Masukkan data calon anggota ke dalam komputer (proses pengisian data)
P : Tanda tangan dan validasi data
Gambar 2. Flowchart Paperwork


2.3. FLOWCHART SKEMATIK

Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

2.4. FLOWCHART PROGRAM
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.

Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar 3. berikut ini :



Gambar 3. Flowchart Program


2.5. FLOWCHART PROSES
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.

Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus (lihat Gambar 4



Gambar 4. Simbol Flowchart Proses
Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.

Pada Gambar 5. menggambarkan suatu contoh flowchart proses.


Gambar 5. Flowchart Proses

3. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART
Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.
Simbol-simbol ini dapat dilihat pada Gambar 6. Simbol Flowchart
Standar berikut ini :

Gambar 6. Simbol Flowchart Standar



Gambar 6. Lanjutan


Gambar 6. Lanjutan

Gambar 6. Lanjutan

4 KAIDAH-KAIDAH UMUM PEMBUATAN FLOWCHART
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya.  
Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
Input,
Proses pengolahan dan
Output

Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah:
Ø START, berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan persoalan
Ø READ, berisi instruksi kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input
Ø PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca
Ø WRITE, berisi instruksi untuk merekan hasil kegiatan ke peralatan output
Ø END, mengakhiri kegiatan pengolahan
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada beberapa anjuran:
Ø Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses menjadi singkat
Ø Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk memperjelas
Ø Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END

5. AKUMULATOR
      Akumulator merupakan tempat penampungan suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai yang ada di dalamnya. Sehingga akumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total dari penjumlahan suatu bilangan.
Dalam implementasi bentuk flowchart, akumulator digambarkan dengan menggunakan simbol proses




Pada awal proses TOTNILAI bernilai 0. Pada waktu proses dilaksanakan, besarnya NILAI ditambahkan ke akumulator TOTNILAI.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Flowchart dibagi mnjadi beberapa jenis yaitu flowchart Sistem, flowchart papare work/dokumen, flowchart skematik, flowchart program, dan flowchart proses.

Flowchart memiliki beberapa simbol, dan di dalam pembuatan flowchart terbagi menjadi tiga tahapan yaitu Input, proses, dan output. 



DAFTAR PUSTAKA
1. Jogiyanto, analisis dan desain system informasi Andi off set Yogyakarta, 1990.
2. Tavri D. Mahyusir, Analisa Perancangan Sistem Pengolahan data. PT Elex Media Komputindo, 1989.
3. Yourdon Edward, Modern Structur Analisis, Prentice – Hall, Inc, 1989.
5. http://erra9.blogspot.com/2013/02/flowchart.html

  





Sabtu, 03 Januari 2015

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

         Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu tersebut terdiri dari berbagai latar belakang yang akan membentuk suatu kumpulan masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Masyarakat merupakan salah satu aspek terpentung berdirinya suatu negara. Masyarakat sendiri bisa dibagi menjadi dua yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.

        Kedua masyarakat tersebut memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Contohnya Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam. Namun dibalik perbedaan karakteristik tersebut kedua masyarakat ini memiliki hubungan yang sangat erat. Karena seperti yang kita ketahui manusia terlahir sebagai makhluk sosial dimana manusia tak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan orang lain. Oleh karena itu kedua masyarakat ini harus saling bersibergi untuk menciptakan suatu negara yang aman, tentram, dan sejahtera.

       Pada makalah ini saya akan membahas mengenai masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan serta aspek-aspek yang ada didalamnya.
        
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Masyarakat Perkotaan, Aspek Positif dan Negatif

1.1.1. Pengertian Masyarakat
       Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
  • Menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
  • Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
  • Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
  • Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
  • Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
1.1.2. Syarat-syarat Menjadi Masyarakat
       Sebuah masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat apabila telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Mematuhi aturan yang dibuat oleh negara
2. Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat
3. Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim
4. Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai

1.1.3. Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
          Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampong berdasarkan ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan atau status hukum.

Beberapa definisi (secara etimologis) “kota”dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini, seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno,tuiin,bisa berarti pagar.Jadi dengan demikian kota adalah batas.Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community,Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupanya serta ciri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Ada beberapa ciri yamg menonjol  pada masyarakat kota.yaitu:
a)  Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan    di desa.
b)   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung padaorang lain.
c)     Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d)    Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
e)   Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
f)        Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab masyarakat kota  biasanya lebih terbuka dalam menerima hal-hal baru.



1.1.4. Dua Tipe Masyarakat
     Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
  1. masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
  2. masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
  • masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
  • masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya

1.1.5. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan.
Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Antara lain sebagai berikut: 

1.   Kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa. 

2.  Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat. 

3.  Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian).  

4. Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya di kota sangat heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan. 

5.  Sistem pelapisan social di kota jauh lebih kompleks daripada di desa. 

6.  Mobilitas (kemampuan bergerak) social di kota jauh lebih besar daripada di desa. 

7. Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan. 

8. Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.

1.2. Hubungan Desa dan Kota
         Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b)    Sebab-sebab Urbanisasi
1.)   Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya(Push factors)
2.)   Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
a.    Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.    Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.    Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.    Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.    Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a.    Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota  banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.    Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c.    Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d.    Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e.    Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

1.3. Aspek Positif dan Negatif

1.3.1. Aspek Positif dan Negatif

1. Aspek positif interaksi desa-kota 
a. Pengetahuan penduduk desa meningkat. 
b. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi 
c. meningkatkan hubungan social ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi. 
d. Adanya guru dari kota yang menjadi penggerak pembangunan desa.

 2. Aspek negatif interaksi desa-kota 
a. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa b. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa 
c. Daya tarik kota dalam berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang. d. Muncul masalah baru (pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan).

1.3.2. 5 Unsur Lingkungan Perkotaan

        Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi : 

Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. 

Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat. 

Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya. 

Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian 

Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

1.3.4. Fungsi Eksternal Kota
1.  Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu.
2,  Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas 
3.  Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor : 
a.       Produksi barang dan jasa 
b.       Terminal dan distribusi barang dan jasa.
4.  Simpul komunikasi regional/global 
5.  Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.

1.4. Masyarakat Pedesaan

1.4.1. Pengertian Pedesaan
    Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan  kulural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.
      Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung faktor ekonomi, social, pendidikan dan kebudayaan.
1.4.2. Ciri, Unsur, dan Fungsi Desa.
     Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
Unsur-unsur desa:
1. alam yang sejuk
2. persawahan
3. jalan yang rusak
4. pegunungan
5. danau dan sawah


Fungsi Desa
1. Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota).
2. Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan.
3. Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota.
4. Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.


1.4.3. Macam-macam Pekerjaan Gotong Royong
      Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia.

Contohnya  seperti :

1. Membersihkan lingkungan bersama
2. Adanya sistem ronda untuk menjaga lingkungan
3. Saling membantu sesama warga
4. Bahu membahu dalam pembangunan desa

5. bertani
6. membangun rumah dan tempat peribadatan
7. berkebun
8. acara-acara kebudayaan

1.4.4. Sifat, Hakikat, dan Gejala Masyarakat Pedesaan
       Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.

      Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.


Gejala-gejala Masyarakat Pedesaan
1)      Konflik (Pertengkaran)
      Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yangselalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.

       Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.

2)      Kontraversi (pertentangan)
      Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.

3)      Kompetisi (Persiapan)
      Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan produksi atau output (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya menambah ketegangan dalam masyarakat.

4)      Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
      Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya. Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para ahli. Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.

5)      Lemahnya posisi sumber daya alam
   Lemahnya posisi sumber daya manusia di pedesaan, kurangnya penguasaan teknologi, lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan, termasuk budaya, sikap, dan motivasi.

1.4.5. Sistem Budaya Petani Indonesia
     
  1. Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
  2. Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.
  3. Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
  4. Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali.  Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
  5. Dan unutk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.
1.5. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
  2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
  3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
  4. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
  5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
  6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
  7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
      Masyarakat Pedesaan dan masyarakat perkotaan merupakan hal yang sangat berbeda terutama dari cara hidupnya. Masyarakat pedesaan merupakan sekelompok orang yang mengutamakan kerjasama dalam kehidupannya dengan memiliki sifat yang sama (homogen) yang menempati suatu wilayah, sedangkan masyarakat meruapakan suatu kelompok yang tinggal di kota dengan lebih menonjolkan individualismenya dalam menjalani proses kehidupannya.

     Kedua tipe masyarakat tersebut sangatlah jauh berbeda namun disamping perbedaan tersebut kedua masyarakat ini memiliki keterkaitan satu sama lain atau saling bersinergi untuk memenuhi kehidupan keduanya.

Daftar Isi
http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/
http://syariah99.blogspot.com/2013/01/makalah-isd-masyarakat-kota-dan-desa.html
http://yohaneswilliam.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html#.VKgLudKUfqE
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
https://taufikhidayah21.wordpress.com/tag/syarat-syarat-menjadi-masyarakat/
https://madchocolate.wordpress.com/tag/masyarakat/
http://shatriacesarya.wordpress.com/2010/11/30/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://blogdesa.mywapblog.com/fungsi-desa.xhtml