Rabu, 29 Maret 2017

Teknik Perawatan Mesin

1.          1.           Latar Belakang
            Dalam dunia industri dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang baik namun dengan waktu yang singkat. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh berbaga faktor, tak hanya kualitas sumber daya manusia yang handal namun faktor lain seperti kualitas mesin yang digunakan juga menjadi salah hal penting yang perlu diperhatikan.  Oleh karena dibutuhkan alat atau mesin yang handal guna mendukung suatu proses produksi. Untuk menjaga kehandalan mesin maka dibutuhkan suatu kegiatan rutin yang teratur dan terencana yang disebut sebagai perawatan dan perbaikan mesin.

 





            2.         Definisi dan Tujuan Perawatan Mesin
            2.1.      Definisi Perawatan Mesin
Perawatan merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima (Daryus, 2007).
Menurut B.S. Dhillon (2002) istilah dan definisi perawatan atau yang dikenal dengan maintenance dibagi menjadi beberapa point sebagai berikut:
   1. Maintenance : Semua tindakan tepat untuk mempertahankan suatu barang / peralatan atau mengembalikannya pada kondisi tertentu.
     2.  Maintenance Engineering : Aktivitas pemeliharaan peralatan / benda yang menghasilkan konsep, kriteria, dan persyaratan teknis dalam fase konsepsional dan akuisisi yang digunakan dan dipelahara selama alat beroperasi secara terus-menerus untuk memastikan pemeliharaan dapat meningkatkan kualitas peralatan secara efektif.
            Ngadiono (2010: 1) menyatakan bahwa secara umum istilah perawatan memiliki arti sebagai berikut: menjaga (Keep), Mempertahankan (Preserve), dan melindungi (Protect).
           1.    Pekerjaan rutin berkelanjutan yang dilakukan untuk menjaga fasilitas perencanaan, bangunan,             struktur, fasilitas tanah, sistem utilitas, atau properti riil lainnya) dalam kondisi sedemikian                 rupa sehingga dapat terus digunakan, dengan kapasitas asli rancangan dan untuk efisiensi                     perusahaan sesuai tujuan yang dimaksudkan.
2.   Berbagai kegiatan, seperti: tes, pengukuran, penggantian, penyesuaian dan perbaikan 
    yang bertujuan untuk mempertahankan atau mengembalikan fungsi komponen/unit dalam atau ke sistem tertentu di mana unit dapat melakukan fungsi yang dibutuhkan perusahaan
3.    Semua tindakan yang diambil untuk melindungi aset perusahaan dari berbagai 
    gangguan agar sistem dapat senantiasa bekerja optimal. Kegiatannya mencakup inspeksi, pengujian, pelayanan, klasifikasi untuk servis, perbaikan reklamasi, membangun kembali, dan semua tindakan pasokan dan perbaikan yang  diambil untuk menjaga kekuatan dalam kondisi untuk melaksanakan misinya.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan mesin merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk menjaga, mempertahankan, dan melindungi suatu mesin agar dapat meningkatkan kinerja mesin secara efektif.


2.2.            Tujuan Perawatan Mesin
Ngadiyono (2010: 3) menyatakan bahwa Setiap jenis kegiatan pemeliharaan pasti mempunyai tujuan. Secara umum tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah menjaga kondisi  dan  atau  untuk  memperbaiki  mesin  agar  dapat berfungsi sesuai tujuan usaha. Kondisi yang diterima adalah sesuai mesin yang mampu menghasilkan produk sesuai standar, yaitu memenuhi toleransi bentuk, ukuran dan fungsi. Namun demikian secara umum tujuan utama pemeliharaan adalah:
a.   Menjamin ketersedian optimum peralatan yang tepat guna memenuhi rencana kegiatan           produksi dan proses produksi dapat memperoleh laba investasi secara maksimal.
b.   Memperpanjang umur produktif suatu mesin pada tempat kerja, bangunan dan seluruh isinya.
c.   Menjamin ketersediaan seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi darurat.
d.   Menjamin keselamatan semua orang yang berda dan menggunakan mesin tersebut.

3.         Perawatan Mesin Produksi
3.1.      Program Perawatan Perawatan Mesin Produksi
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan (Ardian).
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1.         Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2.         Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

                  
                                   Gambar 2. Bagan Jenis Perawatan
Dalam pelaksanaan perawatan atau pemeliharaan mesin produksi terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara rutin baik setiap hari, minggu, maupun bulan. Berikut ini merupakan contoh program maintenance pada mesin bubut.
A.       Program Harian
1.   Membersihkan chip dan bed menggunakan kuas dan vacuum cleaner.
2.   Membersihkan        chip     dari      turret,  housing, komponen     yang berputar dan batang ulir pembawa.
3.   Mengecek perangkat keselamata kerja telah terpasang dengan baik.
4.   Memastikan level oli (pelumas) sesuai dengan standar yang ditentukan.
B.           Program Mingguan
1.   Mengecek perangkat otomatis bekerja sesuai standar kinerja mesin.
2.   Memeriksa level pelumas pada kaca kontrol dan kebocoran pada pelumas.
3.   Memeriksa tekanan oli dari pompa hidrolik jika menggunakan pompa hidrolik.
4.   Membersihkan chip dari penampung coolant
C.           Program Bulanan
1.   Memastikan secara keseluruhan komponen yang bergerak dan bergesekan berjalan 
     dengan baik, diberikan pelumas jika perlu.
2.    Mengganti cairan coolant dan membersihkan endapan dari dalam tank.
3.     Memeriksa level oli pelumas pada gearbox. Jika level pelumas tidak sesuai standart maka tambahkan oli pelumas atau ganti seluruhnya.
Kelancaran pelaksanaan kegiatan perawatan atau maintenance tentunya tak terlepas dari perencanaan dan organisasi yang berperan didalamnya. Dalam system perawatan atau maintenance bagian yang memliki tanggung jawab penting adalah bagian perawatan.
Departemen perawatan pada umumnya berada di bawah pengawasan manajer pabrik, yang bertanggung jawab pula untuk program produksi. Setiap pengawas pada departemen perawatan harus bertanggung jawab terhadap aktifitas perawatan, inspeksi, perbaikan, overhaul dll. Pengawas adalah orang-orang yang berpengalaman dan mampu menentukan kapan waktu untuk inspeksi, overhaul dan sebagainya. Untuk mencapai keberhasilan program perawatan, banyak faktor penunjang yang perlu diadakan pada departemen perawatan. Dalam kaitan ini, keberadaan engineering sangat diperlukan untuk menyiapkan dan memberikan sistem pelayanan pada fungsi perawatan (Daryus, 2007).
4.         Departemen Organisasi Perawatan Mesin Produksi
Organisasi dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting yang bertujuan agar semua system dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik dan tidak saling overlap (tumpang tindih) antara satu bagian dengan yang lain karena sudah memiliki ruang lingkup sendiri.
Departemen Perawatan merupakan bagian sentral dalam kegiatan maintenance di suatu perusahaan karena departemen perawatan langsung berada dibawah menajer pabrik, dan juga bertanggung jawab untuk program produksi.
Dalam pembentukan departemen perawatan keselarasan antara faktor-faktor keterampilan, geografis, dan situasi pekerja merupakan hal yang penting. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan adalah:
1.      Jenis Pekerjaan
2.      Kesinambungan Pekerjaan
3.      Situasi geografis
4.      Ukuran Pabrik
5.      Ruang lingkup bidang perawatan pabrik.
6.      Keahlian tenaga kerja
4.1.      Jenis Pekerja
Pada umumnya, tugas departemen perawatan dibagi dalam empat kelompok:
      a.       Perawatan dan perbaikan fasilitas pabrik.
1.      Perawatan pabrik berikut peralatan dan gedungnya.
2.      Pembangunan kembali atau pembaruan pabrik serta perlengkapannya yang sudah tua.
      b.      Pemasangan dan penggantian fasilitas pabrik.
1.      Instalasi peralatan pada pabrik yang baru.
2.      Instalasi pembangkit tenaga: listrik, air, uap, gas, udara dan tenaga lainnya.
3.      Instalasi pada pelayanan khusus: ruang hampa, gas industri, instalasi pipa untuk pekerjaan kimia, sistem pembersihan air, sistem udara tekan, tanda bahaya kebakaran dan lain-lain.
4.      Perubahan atau modifikasi pabrik, peralatan dan gedung.
      c.       Pengawasan pengoperasian fungsi pembangkit tenaga dan pelayanan khusus.
1.      Ruang operasi ketel, saluran uap danpembangkit tenaga.
2.      Pembangkit udara tekan dan distribusinya, sistem ventilasi dan pemanas.
     d.      Beberapa tugas yang diserahkan kepada departemen perawatan.
1.      Pengelolaan suku cadang.
2.      Perawatan bangunan fisik pabrik: jalan-jalan, lantai, atap, pintu, jendela dan lain-lain.
3.      Sistem pembuangan limbah.
4.      Penyelamatan dan pemanfaatan bahan bekas atau sisa.
5.      Pelayanan pemadam kebakaran.
6.      Keamanan pabrik.
4.2.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan menurut kebijaksanaan manajemen. Departemen perawatan yang dituntut melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan supervisi tambahan, sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan organisasi yang lebih sederhana.
4.3.            Struktur Departemen Organisasi
Berikut ini merupakan contoh struktur organisasi departemen perawatan dalam dunia industri

                                                                                              
  

Referensi
Daryus, Asyari. 2007. Manajemen Pemeliharaan Mesin. Universitas Darma Persada. Jakarta.
Dhillon, B.S. 2002. Engineering Maintenance A Modern Approach. CRC Press LCC. Florida.
Ngadiyono, Yatin. 2010. Pemeliharaan Mekanik Industri. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Mobley R.K., L.R. Higgins, and D.J. Wikoff. 2008. Maintenance Engineering Handbook, seventh edition. McGraw-Hill Book Company. New York